/data/photo/2021/01/29/601386c0a1b91.jpg)
Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengambil langkah strategis guna mengatasi permasalahan banjir yang kerap melanda beberapa wilayah di Benjeng, Gresik, akibat luapan Kali Lamong. Wilayah tersebut seringkali terendam hingga ketinggian 60 sentimeter. Dalam upaya penanganan yang komprehensif, Pemprov Jatim tidak hanya menyalurkan bantuan kemanusiaan, tetapi juga merencanakan pembangunan parapet atau tembok penahan permanen serta kolam retensi di titik-titik krusial.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono, menjelaskan bahwa pihaknya telah menjalin kolaborasi dengan Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS) untuk merealisasikan pembangunan parapet tersebut. Selain itu, beberapa kolam retensi juga akan dibangun di berbagai lokasi untuk mengendalikan volume air yang masuk ke permukiman. "Langkah awal yang akan segera kami lakukan setelah air surut adalah pembangunan tanggul sementara semi-permanen. Untuk parapet, masih dalam tahap perencanaan karena memerlukan proses pembebasan lahan yang tidak sebentar. Sementara itu, alokasi anggaran untuk kolam retensi sudah diajukan oleh Pemprov," ujar Adhy pada Rabu (11/6/2025).
Adhy menambahkan bahwa hingga saat ini, sejumlah infrastruktur dan pemukiman masih terdampak. Jalan raya di Desa Bulurejo tergenang air setinggi sekitar 20-40 sentimeter, sementara jalan penghubung antar desa terendam 20-50 sentimeter. Lebih dari 520 rumah warga juga tergenang dengan ketinggian air mencapai 10-60 sentimeter. Beberapa fasilitas publik yang turut merasakan dampak adalah Pasar Tradisional Benjeng, Kantor Kecamatan Benjeng, dan Markas Koramil Benjeng.
"Berbagai inisiatif telah diimplementasikan, salah satunya adalah melancarkan aliran di anak-anak sungai. Kondisi saat ini sebenarnya sudah menunjukkan perbaikan signifikan. Biasanya, banjir bisa bertahan empat hingga lima hari, namun kini bisa surut dalam waktu kurang dari sehari," paparnya.
Adhy memastikan bahwa bencana banjir kali ini tidak menelan korban jiwa maupun memaksa warga untuk mengungsi. Meskipun demikian, masyarakat tetap diimbau untuk berhati-hati dalam beraktivitas, terutama saat melintasi jalanan yang tergenang.
Sebagai bentuk kepedulian, Pemprov Jatim melalui Dinas Sosial Jawa Timur telah mendirikan dapur umum di Balai Desa Kedungrukem, yang mendistribusikan 400 bungkus nasi kepada warga yang terdampak. Selain itu, terdapat pula tujuh titik dapur umum mandiri yang diinisiasi oleh warga setempat, tersebar di Desa Dapet (empat titik), Dusun Sugihwaras (satu titik), Dusun Kedungdowo (satu titik), serta Desa Bambe (satu titik). Dalam kesempatan tersebut, Adhy juga berinteraksi langsung dengan warga, mendengarkan keluhan, dan menyerahkan bantuan berupa makanan bergizi, serta paket kebutuhan khusus bagi perempuan seperti daster dan pakaian dalam.